Rindu PSS Sleman
Tiga bulan tanpa sepakbola rasanya sangat sepi sekali. Seperti tidak ada sebuah kehidupan dan kesenangan dalam rutinitas sehari-hari kita terutama untuk para suporter. Itulah yang sedang dirasakan oleh suporter klub lokal Divisi Utama Indonesia, PSS Sleman.
Tiga bulan waktu yang cukup lama untuk para suporter untuk ''berpuasa'' dalam mendukung klub sepakbola kebanggaannya. Terakhir kalinya, Sleman fans menyaksikan dan mendukung langsung PSS Sleman dalam turnamen Piala Kemerdekaan bulan Agustus kemarin di kota Madiun. Setelah gagalnya PSS Sleman dalam penyisihan grup, Sleman fans tidak lagi mendapatkan sebuah hiburan untuk menghapus lelah dalam rutinitas kehidupan sehari-harinya.
Ya, menyaksikan sepakbola merupakan sebuah kesenangan, hiburan bahkan kebanggaan tersendiri untuk para suporter di Indonesia bahkan di dunia. Sepakbola bagaikan obat penghapus lelah dan masalah dalam diri seseorang.
Kerinduan yang mendalam telah melanda suporter PSS Sleman. Ketidakjelasan PSSI sebagai badan induk sepakbola Indonesia dan langkah lambat yang dilakukan oleh manajemen PSS Sleman semakin membuat dalam lagi rasa rindu Sleman fans untuk melihat dan mendukung langsung klub kebanggaannya PSS Sleman. Seperti musim-musim sebelumnya, manajemen harus menunggu jadwal liga Divisi Utama bergulir untuk membentuk kerangka klub kebanggaan Sleman fans tersebut.
Hal ini juga membuat suporter sedikit “gemas” dengan bapak-bapak manajemen. Pasalnya, hal tersebut selalu terjadi pada musim-musim sebelumnya bahwa manajemen menyiapkan dan membentuk kerangka tim PSS Sleman dengan waktu yang mepet dengan jadwal Divisi Utama dimulai. Mepetnya persiapan tim tersebut bisa juga berdampak dalam perjalanan klub PSS Sleman dalam mengarungi kompetisi Divisi Utama.
Secercah harapan Sleman fans untuk mengobati kerinduan akan segera tiba. Pasalnya Brigata Curva Sud telah mengagendakan sebuah pertandingan antara PSS Sleman vs PSIS Semarang yang sedianya akan dilaksanakan tgl 14 November 2015 kemarin. Akan tetapi, pihak PSIS belum bisa menyanggupi dikarenakan terlalu dekat dengan masa kampaye Pilkada dan tim PSIS belum terlalu siap. Akan tetapi pihak PSIS meminta pertandingan tersebut dilaksanakan dengan mengundur jadwalnya menjadi setelah selesainya pilkada yang serentak diadakan pada tanggal 9 Desember 2015.
Pertandingan tersebut merupakan sebuah kontribusi nyata yang dibuat Brigata Curva Sud terhadap para pemain PSS Sleman tahun 2014 yang mendapatkan hukuman dari PSSI akibat skandal sepakbola gajah. Dan juga untuk mengajak semua elemen PSS Sleman untuk bangkit sekaligus menggairahkan kembali sepakbola Sleman.
Pernah di publish di Sleman-football.com
Komentar
Posting Komentar